Friday, December 2, 2011

I need 48 hours a day!


Tugas ekonomi, PR statistic, ulangan trigonometri, ulangan sosiologi, dan rentetan tugas, ulangan, dan PR lainnya siap menyerbu hari-hariku di SMA. Serius deh, orang-orang bilang masa-masa SMA adalah masa yang paling indah. Well, I guess its not for me! Aku ngerasa kalo aku kayak di penjara dan pengen cepet-cepet keluar dari sini! Guru-guru seperti polisi, dan sekolah itu sendiri penjaranya. Aku jadi tidak bisa memaksimalkan kegiatanku di luar sekolah. Kreatifitasku menurun drastis sejak bersekolah di sekolah ini. Kegiatanku sepulang sekolah hanyalah belajar, mengerjakan tugas lalu tidur. Bahkan malam minggu kupakai buat ngedate sama trigonometri. Aku bertanya tanya pada diriku, kalau begini caranya, masa-masa indah itu akan terlewatkan dengan sia-sia. Bukan berarti belajar menurutku adalah hal yang sia-sia. Belajar itu sungguh berguna sebagai bekal kita di masa depan! Tapi, masa hidupku cuma untuk belajar?

At one moment, i realize that what’s not in a book is a lot more precious. Maksudnya, yang dibutuhkan hidup ini bukan cuma kemampuan di akademik. Yang menilai diri kamu bukanlah berapa nilai ulangan fisikamu atau berapa nilai tugas businessmu. Aku selalu berfikir bahwa aku tidak memiliki waktu sebanyak itu untuk melakukan hal ini itu. Tapi aku tidak mau jika besar nanti aku menyesal tidak melakukan berbagai macam hal seperti teman-temanku lainnya. Aku berjanji akan mengorbankan waktuku untuk melakukan hal yang aku suka. Meskipun susah, aku akan terus berusaha. Hwaiting!